''ESEMKA BUAT MOBIL''
SOLO--Mobil Kiat Esemka hasil rakitan siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) dianggap menjadi pukulan telak bagi perguruan tinggi (PT).
Pendapat itu disampaikan Pengamat Politik FISIP UNS, Widodo Muktiyo kepada Solopos.com, Senin (9/1/2012). Menurut dia fenomena mobil Esemka bisa menurunkan strata perguruan tinggi di mata masyarakat. Di sisi lain justru melambungkan sekolah kejuruan. “Bagaimana dengan perguruan tinggi yang hebat-hebat ini seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Surabaya (ITS). Masa dengan siswa SMK yang hanya tiga tahun sekolah bisa kalah,” katanya.
Namun demikian menurut Widodo prestasi siswa SMK yang mampu merakit Kiat Esemka merupakan prestasi biasa-biasa saja. Menjadi heboh luar biasa karena adanya penunggangan-penunggangan oleh aktor negeri ini yang ingin nebeng popularitas secara instan. “Padahal kontruksi pencitraan yang diraih secara instan justru membahayakan. Fenomena Esemka terjadi karena kebodohan tokoh politik yang ikut-ikutan mencari popularitas,” imbuhnya.
Widodo meyakini Kementerian Pendidikan Tinggi merasa terpukul dengan melejitnya fenomena mobil super murah Kiat Esemka. Pendapat senada disampaikan mahasiswa Fakultas Teknik (FT) UNS, Nur Hafid. Menurutnya merakit mobil bukan perkara susah bagi mahasiswa yang mengaku pernah bekerja di bidang perakitan mobil. Dia akan mengapresiasi tinggi bila para siswa SMK bisa merancang dan mendesain mobil dari tahap nol.
“Merancang sebuah produk tidak semudah yang dibayangkan, perlu perhitungan dan analisa akurat. Saya yakin ilmu itu belum didapat di SMK,” ujarnya.